Zailani yang Mayatnya Terapung di Sungai Belumai

Muhammad Zailani alias Lani (35), warga Dusun IV, Desa Bengkel, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai), Sumatera Utara (Sumut), yang mayatnya ditemukan terapung di Sungai Belumai, Dusun 5, Simpang Papan, Desa Talapeta, Kecamatan STM Hilir, Minggu (23/8/2020), pukul 16.00 WIB, memang benar-benar stres. Itu disebabkan karena Zailani kecanduan narkoba.

Fakta ini diungkapkan salah seorang kerabat Zailani, Sudarno kepada wartawan Rabu (2/9/2020). Sudarno juga memastikan, jika Zailani bukan korban perampokan atau pembunuhan.

“Kami sudah tahu. Bukan, bukan korban pembunuhan atau perampokan. Walau memang ada luka-luka, tapi itu bukan pembunuhan. Jadi, dia ini memang stres. Ya, kecanduan sabu gitu,” ungkap Sudarno.

“Dia ini udah punya anak, satu anaknya. Pernah mau dijualnya itu, waktu anaknya masih umur empat bulan. Rumahnya juga udah pernah digadaikannya itu. Memang ada stres-stresnya lah karena kecanduan sabu itu. Kereta yang dibawanya ada, bajunya juga sudah ditemukan,” beber Sudarno diamini istrinya.

Keluarga, sambung Sudarno, mengaku ikhlas dengan kepergian korban. Dan keluarga juga menduga, korban hanyut saat mandi-mandi di sungai tersebut.

“Keluarga ikhlas, memang karena bukan dibunuh. Sepeda motor ada, bajunya juga dapat. Bisa jadi, dia berenang terus hanyut. Jadi, luka-lukanya itu karena kena batu sungai waktu hanyut itu. Malam sebelum mayat yang di dalam karung itu ditemukan, dia (Zailani) sudah pergi. Keluarga juga mencarinya, tapi gak ditemukan,” bebernya.

Dijelaskan Sudarno lagi, Zailani pergi dari rumah dengan meminjam sepeda motor Yamaha Mio warna biru BK 4321 XAG milik kakak sepupunya, Yati.

“Jadi masalahnya ini, bagaimana supaya sepeda motornya bisa diambil. Sekarang di sini (Polresta Deliserdang). Surat-suratnya lengkap,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Kasat Reskrim Polresta Deliserdang, Kompol Muhammad Firdaus, menjelaskan dari pemeriksaan keluarga korban, diperoleh informasi korban meninggalkan rumah dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Mio warna biru yang dipinjam dari kakak sepupunya, Yati.

Dalam Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) sepeda motor itu, tertera pemilik sepeda motor atas nama Prayetno, warga Dusun Suka Makmur, Kelurahan Sunggal, Kota Medan. Sejak saat itu, korban tak kembali.

“Lalu berdasarkan keterangan Togi, tetangga korban, menjelaskan pada Minggu, 16 Agustus 2020, sekira pukul 16.00 WIB, dia sempat melihat korban mendorong sepeda motor tersebut di depan Lapangan Garuda, Tanjungmorawa,” ungkap Firdaus.

Dari informasi itu, sambung Firdaus, pihaknya langsung melakukan penyelidikan ke seputaran Simpang Kayu Besar, Tanjungmorawa. Lalu, berdasarkan keterangan Marbun, pemilik tempel ban di sekitaran lokasi menjelaskan, pada Minggu, 16 Agustus 2020 sekitar pukul 17.00 WIB, ada seorang pria mengenakan baju batik dan peci sedang mendorong sepeda motor Mio warna biru, lalu memarkirkannya di depan PJR Tanjungmorawa, kemudian keesokan harinya, Senin (17/8/2020), pukul 07.00 WIB, kereta tersebut sudah tidak ada lagi.

“Jadi, dari keterangan Aipda Bimbim, personel PJR Tanjungmorawa, mengatakan Minggu lalu (16/8/2020), pukul 17.00 WIB, ada seorang laki-laki memakai baju batik dan peci datang seorang diri ke Kantor PJR, lalu menemui Bripka L Nainggolan untuk meminta uang, namun tidak diberikan. Selanjutnya, laki-laki tersebut pergi. Kemudian, sekitar pukul 22.00 WIB, Aipda Bimbim melihat sepeda motor Yamaha Mio diparkir di depan PJR. Karena melihat tidak ada pemiliknya, pukul 23.00 WIB, kereta tersebut dipindahkan ke halaman parkir PJR Tanjungmorawa,” urainya.

Mantan Kanit Buncil Subdit III/Jatanras Ditreskrimum Polda Sumut itu, menegaskan laki-laki yang mengenakan baju batik dan peci tersebutlah Muhammad Zailani alias Lani yang mayatnya ditemukan mengapung di Sungai Belumai.

“Berdasarkan keterangan keluarganya, korban memang mengalami depresi alias stres. Jadi, petugas kita sudah mengecek CCTV di Kafe Bunbun, Jalan Limau Manis, Tanjungmorawa. Untuk tanggal 16 Agustus 2020, sudah tidak ada (terinstal ulang). Sedangkan untuk tanggal 17 dan 18 Agustus 2020, negatif tidak terlihat korban melintas. Kita juga berkoordinasi dengan PJR Poldasu untuk membuka CCTV di Simpang Kayu Besar, Tanjungmorawa. Mengecek CCTV Bank Negara Indonesia (BNI) Simpang Kayu Besar, namun negatif ada terlihat. Dan kita sudah mengamankan kereta yang dibawa korban sebelumnya,” rincinya.

Sumber : CEK TKP

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts

Subscribe to our newsletter

Don't miss new updates on your email